Balap F1 selalu menarik perhatian. Mobil-mobil paling cepat didunia itu, biasa disebut jet darat, saling adu kecepatan, juga tehnologi. Peran sains material yang kental berlandaskan kimia dan fisika sangat besar. Kita bedah yuk.

F1 menarik, diantaranya, karena adalah berolahraga mutakhir yang memerlukan mental dan stamina yang tangguh dari pembalapnya. Ketangguhan pertama beberapa pembalap yaitu waktu tanggapnya, yaitu hanya sekitar sepertiga orang rata-rata. Jagoan seperti Schumacher dan Ayrton Senna dapat membaca kondisi jalan walaupun kendaraannya melaju dengan kecepatan 3 kali kecepatan mobil yang dikendarai orang rata-rata. Di Melbourne, kemarin Schummy dilaporkan melaju dengan kecepatan rata-rata 219, 010 km. per jam. Diluar itu, ketangguhannya juga diuji karena selama berpacu, beberapa pembalap harus duduk ditempat yang sekalipun tidak nyaman.

Bukan sekedar pembalapnya saja yang perlu sempurna, F1 juga mensyaratkan kendaraan yang dengan cara tehnis dapat bertahan di keadaan yang berlebihan. Keadaan yang berlebihan itu, diantaranya : kecepatan yang sangat tinggi dan suhu tinggi. Untuk melukiskan ekstremnya keadaan mobil F1, cukup sangkanya untuk mengutip perbandingan jarak yang ditempuh dalam 12 detik dari posisi diam pada mobil umum dan mobil F1 : mobil umum rata-rata meniti 120 m, sesaat mobil F1 1. 000 m! Pasti untuk meraih dan melindungi agar mobil dan pembalap aman dalam keadaan yang berlebihan itu diperlukan material khusus. Kita akan ulas bagaimana kimia bertindak melalui tiga contoh, yaitu kain tahan bakar, ban khusus F1, dan bahan chassis F1.

Kain tahan bakar

Mobil F1 membawa kian lebih 100 liter bahan bakar dan mengingat kecepatannya yang sangat tinggi, peluang tabrakan dan kebakarannya pun tinggi. Oleh karenanya, kriteria ketat diaplikasikan untuk kain yang dipakai, baik untuk baju dalam ataupun baju luar pembalap, ataupun beberapa petugas track. Kapas yang sangat nyaman dan cukup aman untuk kita yang memakai kendaraan umum yang melaju dengan kecepatan umum akan tidak aman apabila dipakai untuk beberapa pembalap yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Bahan bakar terbaru ini sangat membantu dalam kecepatan kendaraan, satunya dari Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan.

Untuk penuhi kriteria itu, Duppont sudah sukses meningkatkan material yang dinamakan Nomex. Nomex yaitu polimer poliamida aromatik yang mudah dibuat jadi serat untuk di buat pakaian yang dipakai oleh beberapa pembalap. Diluar itu, Nomex dapat juga mudah dibuat jadi bentuk mikro sisi enam, seperti sarang laba-laba yang dipakai untuk moncong mobil F1. Ketahanan bakar Nomex sudah penuhi kriteria, yaitu dapat tahan tidak terbakar pada suhu 1200 derajat Kelvin (923 derajat Celsius) selama 12 detik. Hal semacam ini dibuktikan, misalnya, ketika Gerhard Berger pada th. 1989 menabrak tembok pembatas dengan tabrakan yang hebat di Imola. Saat itu tangki bahan bakarnya robek hingga ia terendam bahan bakar yang terbakar hebat. Tanpa ada pakaian yang terbuat dari Nomex, dapat dipikirkan bagaimana jadinya Berger? Tetapi, karena pakaian pengaman dan kesigapan beberapa petugas, dapat disebutkan tidak ada kulit Berger yang terluka meskipun dan di th. itu Berger dapat kembali bertanding.

Ban khusus mobil F1

Ban mobil F1 memegang fungsi sangat penting karena melalui hubungan pada ban dan track gerakan mobil, percepatan, pengereman, pembelokan, dsb bisa saja. Sekali lagi, keadaan kecepatan yang berlebihan menyebabkan ban yang khusus harus juga dipakai. Ban mobil F1 slick (kering) bekerja maksimal pada suhu 100 derajat Celsius hingga sering rekan-rekan saksikan ada unit pemanas untuk memanaskan ban-ban serep sebelumnya dipasang. Suhu maksimal itu dipertahankan oleh mobil saat melaju. Ingat, beberapa energi gesekan pada ban dan track dirubah jadi energi panas. Tetapi, itu pun harus dijaga agar panasnya tidaklah terlalu tinggi. Kriteria agar ban lebih kuat dipenuhi dengan memberikan Kevlar, polimer yang sekeluarga dengan Nomex, pada ban F1.

" Chassis " mobil F1

Berdasar pada penelitian, material yang ideal untuk chassis dan bagian-bagian mesin F1 yaitu komposit serat karbon. Sebatas mengingatkan, komposit itu mengambil analogi dengan beton ada bagian penguatnya (di beton berbentuk kawat baja) dan bagian matriknya (di beton kombinasi semen, pasir, batu kecil, dan air). Nah, di serat karbon, yang melakukan tindakan sebagai bagian penguatnya yaitu serat karbon, sesaat resin PEEK sebagai bahan matriksnya. Komposit serat karbon ini memiliki karakter enteng, kuat, dan tangguh hingga pas dipakai untuk mobil yang memerlukan keadaan berlebihan dan harus melaju dengan sangat kencang.

Bagian-bagian chassis mobil F1 masihlah belum seutuhnya memakai komposit serat karbon karena harga nya yang masihlah sangat mahal. Tetapi, untuk bagian kopling yang memerlukan bahan yang tahan aus, enteng, dan mudah dibuat, mahalnya harga komposit serat karbon nyatanya tertebus oleh beragam kelebihan yang diberikannya. Oleh karenanya, nyaris dapat di pastikan bagian kopling F1 memakai komposit ini. Dijelaskan diatas, bahan kopling ini harus lebih tahan aus dari pada kopling mobil umum karena untuk sirkuit seperti yang ada di Monako rata-rata pembalap harus merubah gigi setiap 3 detik atau selama berpacu dia harus merubah gigi sampai 1. 500 kali.

Efek untuk mobil biasa

Selain sebagai hiburan, sesungguhnya F1 juga berjasa untuk kita semua karena kerapkali pelajaran penting yang didapat dari mobil F1, baik itu mengenai beberapa bahan, tehnologi, dan design, dipakai dalam mobil yang kita pakai. Misalnya, Kevlar saat ini sudah banyak dipakai untuk penutup silinder dibagian rem atau kopling. Design ban mobil yang baik banyak juga berutang dari design ban mobil F1. Nah, nyatanya banyak kan support sains untuk F1, dan F1 kan tidak terus-terusan pemborosan uang hanya untuk hiburan, namun banyak juga berguna untuk mobil kita.